Merawat gedung bukan hanya soal memperbaiki kerusakan, tetapi memastikan seluruh elemen bangunan bekerja optimal setiap hari. Building maintenance yang dilakukan secara berkala membantu menjaga keamanan, kenyamanan, serta efisiensi operasional, baik untuk gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, hingga fasilitas publik lainnya.

Setiap jenis pemeliharaan memiliki fungsi dan perannya masing-masing, mulai dari inspeksi rutin hingga perbaikan teknis yang lebih mendalam. Sobat Propertek dapat simak artikel ini untuk memahami apa saja bentuk perawatan gedung yang penting dilakukan.

Ringkasan

  • Ada beragam jenis pemeliharaan gedung seperti rutin, preventif, hingga darurat untuk menjaga kondisi bangunan.
  • Setiap jenis building maintenance berfungsi mencegah kerusakan, memperbaiki masalah, dan menjaga operasional tetap aman.
  • Pemeliharaan yang konsisten membantu memperpanjang umur gedung dan menekan biaya perbaikan besar.

1. Routine Maintenance

Routine maintenance adalah jenis pemeliharaan gedung yang dilakukan setiap hari atau mingguan untuk menjaga kebersihan dan fungsi dasar bangunan. Jenis building maintenance ini adalah pembersihan area umum, pemeriksaan ringan fasilitas, serta memastikan seluruh area tetap aman dan nyaman digunakan.

2. Corrective Maintenance

Corrective maintenance merupakan salah satu jenis building maintenance yang fokus pada perbaikan setelah kerusakan terjadi. Dalam kategori jenis pemeliharaan gedung ini, tim teknisi biasanya menangani kerusakan kecil maupun besar, seperti lampu mati, pintu rusak, atau sistem kelistrikan yang bermasalah.

3. Predictive Maintenance

Predictive maintenance adalah jenis pemeliharaan gedung yang dilakukan berdasarkan hasil analisis data untuk memprediksi kapan kerusakan bisa terjadi. Sebagai bagian dari building maintenance, metode ini membantu menghemat biaya dengan mencegah kerusakan besar melalui pemantauan sensor atau inspeksi berkala.

4. Preventive Maintenance

Preventive maintenance termasuk jenis building maintenance yang dilakukan sebelum kerusakan muncul, dengan tujuan memperpanjang usia pakai aset. Dalam jenis pemeliharaan gedung ini, inspeksi rutin, pelumasan mesin, dan pengecekan sistem dilakukan untuk mencegah gangguan operasional.

5. Scheduled Maintenance

Scheduled maintenance adalah jenis pemeliharaan gedung yang dilakukan sesuai jadwal tertentu, seperti bulanan atau tahunan. Sebagai bagian dari salah satu jenis building maintenance, perawatan ini mencakup pengecekan instalasi listrik, servis AC, hingga penggantian komponen yang memiliki masa pakai terbatas.

6. Emergency Maintenance

Emergency maintenance termasuk jenis building maintenance yang dilakukan saat terjadi kondisi darurat, seperti kebocoran parah atau kerusakan sistem listrik yang membahayakan. Dalam jenis pemeliharaan gedung ini, tindakan cepat diperlukan untuk menghindari risiko lebih besar serta menjaga keselamatan penghuni.

7. System Maintenance

System maintenance adalah jenis pemeliharaan gedung yang berfokus pada perawatan sistem penting seperti HVAC, plumbing, dan keamanan. Sebagai jenis building maintenance, perawatan ini memastikan seluruh sistem bekerja optimal sehingga operasional gedung tetap stabil dan efisien.

Kesimpulan

Berbagai jenis building maintenance memiliki peran penting dalam menjaga fungsi, keselamatan, dan kenyamanan sebuah bangunan. Mulai dari perawatan rutin hingga tindakan darurat, setiap jenis pemeliharaan membantu memastikan bahwa seluruh fasilitas tetap bekerja optimal dan tidak mengganggu aktivitas penghuni.

Dengan penerapan pemeliharaan yang tepat dan terjadwal, gedung dapat memiliki usia pakai lebih panjang serta meminimalkan risiko kerusakan besar yang memerlukan biaya tinggi. Oleh karena itu, memahami dan menerapkan setiap jenis building maintenance secara berkala menjadi investasi penting bagi pengelola gedung maupun pemilik properti.

Referensi:

https://expertindo-training.com/jenis-jenis-pemeliharaan-gedung/

https://exaplantraining.com/jangan-abaikan-pemeliharaan-gedung-kenali-jenisnya-berikut-ini

FAQ

Tanggung jawab biasanya berada pada tim fasilitas (facility management) yang terdiri dari teknisi, operator, hingga supervisor

Risikonya meliputi kerusakan fasilitas, turunnya kenyamanan, lonjakan biaya perbaikan, potensi kecelakaan, hingga berkurangnya umur bangunan.

Prioritas diambil berdasarkan hasil inspeksi, tingkat risiko kerusakan, peran komponen terhadap keselamatan, serta biaya potensi kerusakan.

Leave a Comment

Member of Nusatek.id

Copyright © 2020 Design by Propertek